EKBIS.CO, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang akan menerapkan elektronifikasi dalam manajemen sistem keuangan. Langkah tersebut diambil, untuk menghindari kebocoran retribusi dan memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan, sistem tersebut akan mengubah semua metode pembayaran, dari manual menjadi elektronik, dari pembayaran tunai menjadi non-tunai. Serta, lanjut dia, untuk meningkatkan akses keuangan yang terbatas menjadi luas.
"Maka ini harus dapat disegerakan, untuk penerapannya kita akan jalin kerjasama dengan BI dan pihak perbankan lainnya," kata dia di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (19/5).
Keputusan tersebut diambil, usai Mahyeldi mengadakan rapat bersama pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Wilayah Sumatra Barat bersama sejumlah kepala perbankan di Kota Padang, Senin (18/5). Mahyeldi tertarik dengan presentasi terkait penerapan elektronifikasi dalam manajemen sistem keuangan.
Menurut Mahyeldi, banyak manfaat positif yang dapat dirasakan. Salah satunya, setiap pemasukan secara seketika (real-time) langsung masuk ke rekening kas daerah. Serta, lanjut dia, juga mendukung program anti pencucian uang dan pencegahan korupsi.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Puji Atmoko menjelaskan, manfaat elektronifikasi ini dapat digunakan untuk transaksi 24 jam sehari per tujuh hari seminggu. Transaksi yang dilakukan, ujar dia, tercatat dan tersimpan sampai kapanpun. Hal inilah yang dapat menjadi bukti kemudahan audit.
"Dengan ini, kita bisa bertransaksi dengan praktis, nyaman dan aman, tanpa rasa was-was akan uang hilang. Terhindar pula dari uang palsu, serta meminimalisir shadow economy," tutur Puji.