Aziz Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia mengungkapkan, meskipun Indonesia merupakan salah satu penghasil karet terbesar di dunia. Namun pada kenyataannya kandungan lokal pada industri ban dalam negeri hanya sekitar 15 persen.
Hal ini makin dipersulit dengan sedang lesunya industri yang menggunakan jasa angkutan seperti pertambangan. Aziz berharap pemerintah tidak menambah lagi kesulitan yang dihadapi oleh pengusaha, dengan kebijakkan yang mengganggu bisnis.
Hal yang sama dialami oleh Wakil Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia, Stefanus Indrayana. Menurutnya industri makanan dan minuman sedang menghadapi dilema. Kenaikkan bahan baku seharusnya diimbangi dengan kenaikkan harga jual produk, namun disisi lain hal ini sulit untuk dilakukan mengingat daya beli masyarakat yang sedang melemah. GAPMMI mengharapkan adanya stabilisasi kurs agar dapat melakukan perencanaan.