Menurut dia, omzet penjualan domba pasang surut. Saat Idul Adha, omzetnya bisa menembus miliaran rupiah. Namun, omzetnya bisa tinggal 80 persen dari momen tersebut saat sedang sepi. Dengan kondisi pasang surut tersebut, Andi mengandalkan bisnis katering untuk mendapat pemasukan yang lebih stabil.
Meski sudah memiliki berbagai usaha, Andi mengaku sempat merugi. Di awal merintis usaha, ia pernah ditipu. Saat membesarkan domba, ia juga sempat merugi karena sebagian dombanya mati akibat terserang penyakit. "Itu karena kurang pengalaman dan pengetahuan," katanya. Saat itu, ia merugi hingga Rp 60 juta.
Kerugian itu tidak membuatnya menyerah. Ia bisa menambal kerugian dari penjualan domba saat Idul Adha. Usahanya terus dikembangkan. Ia kini merambah ke usaha penggemukan sapi. "Tapi hanya ketika musim kurban saja. Kita siapkan 300-400 sapi," katanya.
Andi memiliki beberapa misi untuk tahun depan. Ia ingin memperluas kerja sama dengan masyarakat dan peternak. Hal ini agar ternak sapi dan domba tersebar dan terjangkau hingga kawasan pelosok. Menurut dia, perlu banyak peternak agar ketersediaan daging merata di semua wilayah.
"Saya ingin kampanye, mengajak, yuk menggembala sapi, yuk beternak," paparnya. Cita-citanya itu ingin ia wujudkan agar Indonesia tak lagi bergantung kepada daging impor.
Profil Pengusaha
Biodata pengusaha:
- Nama lengkap: Andi Nata
- Tempat tanggal lahir: Cirebon, 7 Januari 1989
- Alamat : Pancoran Mas Depok
- Nama usaha: Raja Aqiqah/ Raja Domba
- Alamat website : www.andinata.com
www.raja-aqiqah.com
Facebook: salamproduktif@yahoo.com
Twitter: @andinatasumari
@raja_aqiqah
- Nomor kontak:
0812-8412-6458
wa: 0877-8173-0388
- PIN BBM: 53F1B5D9