EKBIS.CO, EKBIS.CO, Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah telah mengilhami banyak umatnya untuk memupuk semangat yang sama demi menyongsong masa depan yang lebih baik. Tak terkecuali, bagi Sofiana, pemilik sekaligus pengelola gerai busana Muslim serta berbagai perlengkapan haji dan umrah, berlabel Sofie Fashion ini.
Mengawali karier sebagai karyawati perbankan, Sofie, sapaan akrabnya, tidak memiliki pengetahuan dasar di dunia fashion. Namun, kemauan kerasnya membuat bisnis berkembang. Kini, Sofie telah memiliki dua gerai khusus busana Muslim di Kota Semarang.
Sofie mengawali usahanya dari belajar secara otodidak. Ia mengaku, tak memiliki pengetahuan mumpuni tentang dunia fashion yang syar'i. "Kecuali, bagaimana berpenampilan semenarik mungkin karena harus berurusan dengan nasabah," ujarnya saat ditemui di gerai Sofie Fashion, kompleks Masjid Baiturrahman, Simpanglima, Semarang, belum lama ini.
Pada eranya, dunia fashion di kalangan pekerja perbankan, khususnya karyawati, cenderung populer dengan gaya berbusana eksekutif. Sehingga, dalam berpenampilan, karyawati perbankan dulu sangat akrab dengan paduan blazer serta bawahan berupa rok yang cenderung berukuran mini.
Ibu dua anak ini pun menuturkan, kebijakan likuidasi sejumlah perbankan oleh Pemerintah pada 1989 membuatnya harus meninggalkan dunia perbankan. Ia mengaku, memiliki banyak waktu untuk melakukan sesuatu sekaligus dekat dengan keluarga.
Situasi tersebut mulai membuatnya berpikir untuk bisa berbuat sesuatu, dibandingkan hanya berdiam di rumah. Terpantik beberapa masukan rekan-rekannya di Jakarta, ia pun sepakat untuk terjun ke bisnis fashion. "Itu pun, saya juga masih kebingungan dari mana harus memulai. Karena juga merasa tak memiliki dasar bisnis fashion ini, kecuali belajar secara otodidak," ungkapnya.
Saat itu, tren busana kerja di perkantoran yang tengah digandrungi adalah setelan blazer. Semua busana kerja di perkantoran memang serbablazer. Itu pula yang dilakukannya saat masih bekerja di bank dengan gemar memperbarui mode koleksinya.