Sofie memulai bisnisnya dengan menawarkan blazer dan busana kerja perkantoran kepada beberapa rekan-rekannya yang masih bekerja di bank. Produknya pun dilirik rekan-rekan maupun koleganya. Semula, dia sekadar menitipkan produknya. Namun, bisnisnya kemudian berkembang hingga mampu memenuhi permintaan maupun kebutuhan rekan-rekannya tersebut.
Ia juga sering beriklan di media massa guna meningkatkan kapasitasnya. Kurang dari setengah tahun berjalan, rupanya bisnis yang dirintis ini mulai berkembang. Ia sering mendapatkan order untuk menyuplai sejumlah perusahaan dalam partai besar. "Saat itu, saya baru menyadari, kalau dunia saya yang sesungguhnya adalah berwirausaha," tambahnya.
Sofie mengungkapkan ketertarikannya, untuk menekuni busana muslim dan perlengkapan ibadah haji/umrah ini bermula dari pengalaman spiritualnya. Ketertarikannya datang saat berkesempatan menjadi tamu Allah pada 2000 atau setengah tahun setelah menekuni dunia bisnisnya tersebut.
Di Tanah Suci, ia banyak mendapatkan pengalaman berharga yang sangat menginspirasinya. Pengalaman itu, terutama berkaitan dengan kehidupan para wanitanya. Ia melihat berbusana yang sesuai syariat begitu nyaman dikenakan. Bahkan, orang yang bertubuh besar, tua maupun muda yang berhijab tak mengurangi aura kecantikannya.
"Dari pengalaman ini, saya banyak meminta, ya Allah berikan pekerjaan yang menurut-Mu bisa bermanfaat kepada orang banyak," tambahnya. Hingga, ia menemukan ide untuk 'berhijrah' merambah ke bisnis busana Muslim serta perlengkapan haji dan umrah. Secara spiritual, pengalaman ini juga kian memperteguh keinginannya untuk memperbarui penampilan dengan berhijab setelah pulang dari ibadah haji.