EKBIS.CO, Berbisnis busana bisa dimulai secara otodidak seperti Sofiana, pemilik sekaligus pengelola gerai busana Muslim serta berbagai perlengkapan haji dan umrah, berlabel Sofie Fashion di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mengawali karier sebagai karyawati perbankan, Sofie, sapaan akrabnya, tidak memiliki pengetahuan dasar di dunia fashion. Namun, kemauan kerasnya membuat bisnis berkembang. Kini, Sofie telah memiliki dua gerai khusus busana Muslim di Kota Semarang.
Sofie telah memperluas bisnis dari hanya seragam, menjadi perlengkapan haji dan umrah. Memasuki dunia baru dalam bisnis yang ditekuninya tak lepas dari tantangan. Saat itu, di Kota Semarang sudah ada dua nama besar outlet maupun gerai penyedia busana Muslim. Selain itu, ia harus berangkat dari nol, masih buta keinginan pasar, bahkan konsumennya.
Namun, ia yakin memiliki modal kemauan keras dan sedikit pengetahuan tentang perlengkapan busana Muslim. Pada permulaan ia masih menjalankan bisnis ini sesuai dengan seleranya. Apa yang menurutnya suka selalu didatangkan untuk mengisi gerainya. "Saat itu, prinsipnya, kalau barang tersebut tidak terjual bisa dipakai sendiri. Padahal orang lain belum tentu memiliki kesukaan yang sama dengan saya," ujarnya.
Seiring perjalanan waktu, prinsip ini pun harus ditinggalkannya. Sebab, ia juga punya karyawan dan harus menggaji tiap bulannya. Sehingga, ia pun harus memikirkan orientasi laba.
Ia juga harus menyesuaikan kebutuhan pasar agar bisnis tetap bertahan. Sehingga, dia mengalokasikan sejumlah uang untuk belajar. "Uang belajar itu, ya modal yang belum berhasil kembali karena proses untuk dapat melihat peluang dan kebutuhan pasar tersebut," katanya.