Firsan mengaku keberlangsungan bisnis bukan tanpa kendala. Kendala itu datang terutama ketika kualitas produk tidak sesuai dengan desain dan kesepakatan pelanggan pascadicetak. Ia bercerita pernah mengalami kegagalan desain dan sudah telanjur masuk mesin cetak. “Salah ukuran kualitas cetakan, pernah rugi sampai hampir 70-90 persen dari harga,” ujarnya.
Produksi ulang pun harus dilakukan dengan biaya pengganti murni dari perusahaan. Ia mengungkapkan pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga ke depan agar selalu menekankan kontrol kualitas dan mempersiapkan biaya cadangan.
Tantangan selanjutnya sekaligus yang terbesar, yakni menghasilkan ide kreatif setiap hari. Baginya, makin banyak karya kreatif yang telah dihasilkan jangan lantas bosan membuat kemasan baru. Kreativitas mestinya tak berbatas. Maka untuk memunculkannya, desainer di RKB terus membuka wawasan di antaranya dengan banyak mencari referensi dari buku dan internet serta rajin mengikuti forum berbagi desain bersama sejumlah desainer.