Jumat 13 Nov 2015 17:05 WIB
Usaha Rakyat

Cerita Pengusaha Bambu Jabar yang Buat Orang Jepang Kaget

Rep: C10/ Red: Nur Aini
Harry Anugrah Mawardi (29) pendiri Amygdala Bamboo bersama pengrajin bambu, Utang Mamad membuat kerajinan bambu di Kampung Ciloa, Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupatem Garut, Kamis (12/11).
Foto:
Hasil kerajinan tangan Utang Mamad (45 tahun) dari bahan baku bambu yang dibuat berbagai bentuk rumah lampu, di Kampung Ciloa, Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (12/11). Ia memasarkan produknya hingga ke luar negeri bersama Amygdala Bamboo yang bergelut dalam bidang bisnis kerajinan bambu.

Harry menambahkan, salah satu tujuannya mengembangkan usaha adalah ingin membawa pasar modern ke desa.

"Banyak orang berpikir pasar modern ada di kota besar, tapi tidak selalu harus seperti itu," katanya.

Ia mengatakan, yang tinggal di kota besar cukup desainernya yang juga sekaligus memasarkan produknya. Sementara, para pengrajin bisa terus tinggal di desa melakukan aktivitasnya. Hal ini dapat mengurangi arus urbanisasi. Harry menegaskan, akan sangat disayangkan jika masyarakat di desa yang memiliki kearifan lokal kemudian hilang karena banyak yang pergi ke kota dan meninggalkan keterampilannya. 

Karenanya ia mengupayakan, bagaimana kearifan lokal di desa tetap berjalan sebagaimana mestinya. Warga di desa menjadi tidak perlu pergi ke kota besar untuk mendapatkan uang. Karena hasil kerajinan tangan mereka pun dapat menghasilkan uang yang lebih besar. "Akan sangat disayangkan jika kearifan lokal di desa lama-lama menjadi hilang," katanya.

Kerajinan dari bahan baku bambu juga sangat unik dan berpotensi. Sebab harga bahan bakunya tergolong murah. Hal ini dapat membantu para pengrajin di desa untuk mendapatkan uang yang cukup dari hasil kerajinannya. Untuk keberlanjutan bisnis, Harry mengaku sangat yakin karena gaya hidup masyarakat sudah mulai berjalan ke arah ramah lingkungan. Meski ada bahan baku plastik, besi, tembaga maupun almunium, bahan baku dari bambu dapat bersaing di pasaran. (Bagian 2 habis)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement