Kamis 10 Dec 2015 21:09 WIB

2016, Momentum Peran Swasta dan Sektor Finansial

Rep: Binti Sholikah/ Red: Djibril Muhammad
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Antara
Demo menolak utang luar negeri, ilustrasi

Wahyoe Soedarmono menyebutkan utang luar negeri swasta naik hampir dua kali lipat sejak 2010, menjadi sekitar 168 miliar dolar AS, September 2015. Akibatnya, risiko nilai tukar karena depresiasi rupiah akan semakin terlihat, khususnya saat the Fed menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Karena itu, pendalaman pasar modal atau pun pasar obligasi domestik bagi sektor swasta tetap menjadi prioritas untuk memberikan alternatif pembiayaan sektor swasta dari dalam negeri. Sehingga sektor swasta tidak terlalu terimbas gejolak nilai tukar.

Selain itu, usaha-usaha mendorong intermediasi dari sektor perbankan melalui relaksasi aturan makroprudensial ataupun mikroprudensial, tetap diperlukan. Sebab, ruang ekspansi kredit sektor perbankan akan terbatas seiring penerapan aturan-aturan Basel III mulai 2016.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement