EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot persiapan untuk pembangunan dua kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dan Bontang, Kalimantan Timur. Kedua kilang minyak ini dipersiapkan untuk mengurangi impor minyak Indonesia yang kian meningkat.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan rapat dengan Menteri Koordinasi (Menko) Perekonomian mengenai pembangunan kilang di Bontang dan Tuban. Keduanya diharap bisa berjalan bersamaan atau secara pararel sehingga bisa segera menutupi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat Indonesia.
Untuk pembangunan kilang di Bontang, pemerintah telah menyiapkan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Pertamina menjadi penanggung jawab kerja sama (PJBK) tersebut. Sebagai PJBK, Pertamina akan mencari mintra usaha atau investor. Pencarian investor akan dibantu Kementerian Keuangan dengan menunjuk konsultan internasional dalam mendampingi Pertamina guna melakukan pelelangan mencari mitra swasta.
Menurut Sudirman, keputusan ini (kilang Bontang) sangat penting karena sesuai dengan Perpres. Dan akan menjadi kilang besar kedua setelah Tuban. "Dengan keputusan proyek tadi, maka pembangunan kilang-kilang sudah mulai menggelinding. Dan Insyaallah akan menjadi pendorong perputaran investasi dan ekonomi," ujar Sudirman usai melakukan rapat di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/2).
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah menjelaskan, proyek kilang yang dijadikan sebuah proyek strategis memang sangat tepat di saat Indonesia melakukan impor besar-besaran untuk BBM. Menjadi hal yang baik juga karena Indonesia belum pernah membangun kilang minyak selama 20 tahun terakhir. Pembangunan dua kilang di Bontang dan Tuban diharap mampu menjadi cara Indonesia dalam menjaga ketahanan energi.
Baca juga: Pemerintah Cari Investor Pembangunan Kilang Bontang