EKBIS.CO, JAKARTA -- Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Maurin Sitorus menyampaikan bahwa Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) memiliki tiga fungsi utama. Ketiga fungsi tersebut yakni sebagai sumber pembiayaan perumahan, jaminan hari tua dan distribusi subsidi.
"Yang paling menonjol dari Tapera itu sebagai sumber pembiayaan perumahan dan sebagai jaminan hari tua," kata dia, Kamis (11/2).
Jika pun ada penolakan dari kalangan pekerja maupun pengusaha, ia mengajak untuk sama-sama melihat semangat Tapera untuk memudahkan Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) menjangkau rumah layak. Hal teknis dapat didiskusikan termasuk soal iuran.
Pada intinya, kata dia, permasalahan perumahan harus segera diatasi. Jika tidak, akan semakin sulit penyelesaiannya di tengah harga tanah yang semakin tinggi. Tapera menurutnya merupakan terobosan untuk menghadapi permasalahan tersebut.
Seperti diketahui, iuran Tapera yang diusulkan oleh pemerintah adalah sebesar 2,5 persen, diambil dari gaji pekerja dan 0,5 persen dari pemberi kerja. Saat ini Rancangan Undang-Undang (RUU) Tapera masih dalam proses pembahasan antara Pemerintah dan DPR. Ditargetkan pembahasan RUU Tapera selesai pada Maret 2016 mendatang.
Melihat fungsi Tapera sebagai jaminan hari tua, Maurin menjelaskan, dana yang terkumpul di Tapera dan tidak digunakan oleh pekerja karena telah memiliki rumah. Ia akan disimpan sebagai investasi dan nanti dapat diambil ketika sudah pensiun. "Plus dengan hasil pemupukan atau investasinya," tuturnya.
Kemudian fungsi Tapera sebagai sumber pembiayaan perumahan artinya dana yang terkumpul di Tapera dapat digunakan oleh MBR untuk memiliki rumah atau renovasi rumah. "Apabila pekerja non formal sudah masuk menjadi anggota Tapera, ini artinya mereka sudah masuk sistem sehingga mereka dapat mengakses Tapera," ucapnya.
