EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah tengah membuat sistem baru untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) yang dananya bertambah di 2016. Penyerapan dana yang kurang maksimal dinilai karena cara penyaluran KUR belum tepat secara sistem.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, hingga akhir Januari 2016, dana KUR hanya mampu diserap sebanyak Rp 6,2 triliun. Padahal untuk satu bulan, dana KUR seharusnya bisa terserap hingga Rp 8 triliun.
"Ini masih ada ruang, dan kita sedang merumuskan lagi, kita menyiapkan skema (untuk penyaluran KUR)," kata Darmin usai menghadiri Rapat Kerja Kementrian Perindustrian, di Jakarta, Selasa (16/2).
Darmin menjelaskan, skema yang akan dimantapkan nantinya akan memisah-misahkan cara penyaluran KUR bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan UMKM lain. Misalkan untuk UMKM yang bergerak di bidang peternakan, maka mereka akan diberikan KUR yang sesuai dengan jenis ternak yang mereka budidayakan.
Untuk bidang perikanan, kata Darmin, mereka bisa saja mendapatkan KUR lebih besar untuk membeli kapal dan alat penangkapan ikan lainnya yang memang dibutuhkan para nelayan. Walaupun kapan tersebut tidak yang terlalu besar, tapi disesuaikan dengan kemungkinan bank pemberi KUR.
"(Kapalnya) jangan yang 35 ribu ton-lah. Nelayan biasa saja dulu, kapalnya kan yang paling penting dan makan banyak biaya. Kalau (KUR) untuk menanam jagung beda lagi. Caranya akan berbeda dengan sistem tertentu," papar Darmin.
Pemerintah sepakat untuk menambah jumlah Bank Pemerintah Daerah (BPD) penyalur KUR seperti BPD di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Sementara jumlah bank swasta juga bertambah dengan masuknya Bank Central Asia (BCA), Bank Artha Graha, BTPN, dan Bank Bukopin. Bukan hanya penyalur, dana KUR pun ditambah dari Rp 100 triliun menjadi Rp 103,4 triliun untuk 2016.
Selain menambah jumlah bank penyalur, pemerintah juga memasukan empat perusahaan pembiayaan yaitu, BCA Finance, Adira Dinamika Finance, Mega Central Finance, dan Federal Internatonal Finance. Perusahaan pembiayaan ini juga diharapkan bisa mendorong realisasi penyerapan dana KUR. Keempat perusahaan pembiayaan itu akan mendapatkan alokasi dana KUR masing-masing Rp 1,5 triliun untuk tahap awal.