Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menjelaskan, kebanyakan para pelaku industri kreatif dalam skala mikro sudah mulai menggunakan e-commerce sebagai tempat pemasaran. Berbagai marketplace pun menyediakan lapak untuk para produsen secara gratis. "Kalau dulu dititipkan di supermarket, di departement store yang sekarang jadi sangat berkurang,"kata Triawan kepada Republika.co.id.
Adanya e-commerce, kata Triawan, juga dapat memangkas ongkos pemasaran. Para pedagang online tidak usah membayar sewa toko untuk berjualan di marketplace. Namun, Triawan menggarisbawahi bahwa mereka harus menjaga konsistensi dan kredibilitas usaha sehingga barangnya dapat laku terjual. Kata Triawan, kebanyakan para pedagang online merupakan orang-orang muda penuh kreativitas. Ini, kata dia, bisa dilihat dari etalase, pemilihan kata, pemuatan foto dan gambar yang menarik para konsumen.
Triawan menambahkan, pengelola e-commerce harus membuat sistem yang andal sehingga tidak mengecewakan pembeli dan penjual. Untuk itu, dia mengatakan, butuh industri jasa kurir dan logistik yang andal untuk mendukung e-commerce tersebut. Karena itu, Triawan mengatakan, pihaknya sedang menyusun peta jalan. Salah satunya untuk logistik.
Peta jalan ini juga digagas oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (Idea).Setelah berdiri selama hampir empat tahun, asosiasi yang merupakan representasi ekosistem industri tersebut menyaksikan arah pembangunan menuju kemajuan ekonomi digital di Indonesia.
Peta jalan tersebut mencakup tujuh aspek strategis, yakni logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, perpajakan, pengembangan SDM, serta cyber security. Seluruh komponen tersebut merupakan faktor krusial bagi kemajuan industri e-commerce nasional.
“Saat ini merupakan momen historis bagi industri e-commerce nasional. Kami sangat optimis Indonesia telah berada di jalur yang tepat. Maka itu, kami mengajak semua elemen untuk bergerak cepat mewujudkan mimpi bersama melalui program kerja yang telah ditentukan.,” ungkap Daniel Tumiwa selaku Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia.
Triawan mengungkapkan, penyusunan cetak biru khususnya untuk logistik akan memberi peran kepada pemerintah. Cetak biru Sistem Logistik Nasional (Sislognas) akan dimaksimalkan untuk meningkatkan kecepatan pengiriman logistik e-commerce dan mengurangi biaya pengiriman.
Dengan demikian, pemerintah akan membantu pengembangan alih daya fasilitas logistik e-dagang khususnya untuk pengembangan e-dagang untuk UKM dan penguatan perusahaan kurir lokal/nasional yang berdaya saing.