EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah juga dinilainya kehilangan konsentrasi karena hanya mengalokasikan bantuan untuk kegiatan produksi pertanian saja. Misalnya mengalokasikan dana untuk traktor, benih dan pupuk, tapi absen mempersiapkan infrastruktur pascapanen.
"Alat pertanian menumpuk tapi infrastruktur pascapanen terbengkalai, sedangkan kapasitas Bulog masih lemah," katanya.
Ia pun berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan soal tersebut di masa yang akan datang. Bulog pun, lanjut dia, diminta benar-benar bermitra dengan petani, bukan dengan segelintir pengusaha penggilingan.
Menyoal kemitraan Bulog dengan Petani, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan hal tersebut sudah dimulai. "Sudah dibentuk satuan kerja (satker) penyerapan gabah bersama Bulog dalam bentuk MoU, Bulog akan menyerap gabah petani," katanya.