Kamis 03 Mar 2016 18:19 WIB

Petani Butuh Alat Pengering Gabah

Red: Djibril Muhammad
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dua petani mengumpulkan gabah sisa panen padi atau ngasak di lahan persawahan.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Secara teknis, satker bekerja sama dengan Bulog dan pengusaha pemerintah dan swasta untuk mengadakan alat-alat pengeringan gabah. Infrastruktur tersebut akan diatur secara bergiliran agar alat-alat pengering cukup untuk melayani petani yang ingin mengeringkan gabah.

Ia menilai saat ini harga gabah masih terjaga di momen panen raya, yakni di kisaran Rp 3.700-4 ribu per kilogram gabah kering panen (GKP). Sementara harga pembelian pemerintah Rp 3.800 per kilogram GKP.

Harga beras yang rendah disebabkan kadar air yang tinggi berkisar antara 25-27 persen. "Kalau ada harga gabah jatuh, cepat lapor Bulog karena akan langsung dibeli," ujarnya.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengamini hal tersebut. Ia mengklaim, satker penyerapan bekerja sama dengan petani se-Indonesia. Infrastruktur pengeringan beras juga disiapkan dengan cara menyewa.

"Kapasitas alat penering beras yang dikuasai Bulog yakni 2.750 ton per hari, itu belum ditambah dengan alat pengering milik BUMN, BUMD dan Swasta," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement