Kamis 03 Mar 2016 18:19 WIB

Petani Butuh Alat Pengering Gabah

Red: Djibril Muhammad
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara
Para pekerja di sebuah penggilingan gabah menjemur dan membersihkan gabah kering.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Amran mengunjungi sejumlah tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di Cilacap, Banyumas, Purwokerto, Bantul, Slemen, Kebumen, Sragen dan Ngawi. Menteri mengaku sempat terkejut ketika menetahui harga gabah yang jatuh sebagaimana dilaporkan petani.  

Ia menyebut, di Sleman, harga gabah pada saat dikunjungi Rp 3.400 Gabah Kering Panen (GKP), Sragen harga gabah Rp 3.400, dan di Ngawi harga Rp 3.200. Menurutnya harga tersebut jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Mentan pun disebut langsung memanggil Divre Bulog setempat dan minta agar membeli segera gabah yang sedang dipanen petani.

Amran juga melanjutkan perjalanan ke Madiun. Di sana ia menghampiri petani yang sedang bekerja di Desa Kauh, Wates, Ngawi. Di lokasi ini, lagi-lagi Mentan Amran mendapat keluhan terkait harga gabah yang rendah. Petani menyampaikan keluhan harga gabah yang jatuh menjadi Rp 3 ribu.

Amran lantas berjanji siap memperjuangkan harga gabah untuk petani. Ia juga akan melakukan pengendalian impor beras di momen panen raya. "Kalau bapak mendengar ada Rp 1.000 uang negara meleset, saya mundur jadi Menteri sebab swasembada ada di tangan mereka," kata Amran dalam rilis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement