EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, surplus neraca perdagangan Februari 2016 sebesar 1,14 miliar dolar AS tergolong berkualitas. Sebab, surplus ini dipicu kenaikan nilai ekspor dan turunnya nilai impor.
Darmin mengakui bahwa nilai ekspor hanya mengalami kenaikan secara bulanan atau jika dibandingkan dengan Januari 2016 (month to month/mtm). Namun, mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan Februari 2015 (year on year/yoy).
"Yang perlu dilihat sekarang adalah ekspor dari bulan ke bulan mengalami kenaikan. Kalau YoY, semua negara juga memang turun," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/3).
Mengenai penurunan impor, Darmin menyebut penurunan ini bukan menjadi indikator masih melemahnya daya beli masyarakat atau belum membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, beberepa jenis impor barang modal seperti alat listrik mengalami kenaikan.
"(impor turun) Karena belum semua merealisasikan rencana kegiatan usahanya. Bukan menunda atau menunggu, tapi belum terealisasi," ujar Darmin.
Badan Pusat Statistik mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2016 surplus 1,14 miliar dolar AS. Nilai ekspor mencapai 11,30 miliar dolar AS, sedangkan impor 10,16 miliar dolar AS.
Nilai ekspor naik 7,80 persen jika dibandingkan dengan Januari 2016. Tapi, mengalami penurunan 7,18 persen bila dibandingkan dengan Februari 2015. Sedangkan nilai impor turun 2,91 persen terhadap Januari 2016. Bila dibandingkan dengan Februari 2015, penurunannya mencapai 11,71 persen.
Baca juga: Nilai Ekspor RI Februari Anjlok