Dibandingkan koperasi lainnya, menurut Braman, yang sudah benar-benar siap menyalurkan KUR, yakni Kospin Jasa. Koperasi UGT Sidogiri dan KSP Karya Peduli kata dia, masih sedang membenahi sistem online.
"Memang harus diakui bahwa kendala utama bagi koperasi untuk menjadi penyalur KUR adalah sistem online. Kospin Jasa sudah kerja sama sistem online dengan Jamkrida Jateng. Nantinya akan juga sistem online dengan Jamkrindo. Kospin Jasa tinggal selangkah lagi, yaitu nota kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM," kata Braman.
Selain menyalurkan pinjaman usaha kepada pelaku UKM di dalam negeri, kata Andi, Kospin Jasa juga sudah merambah penyaluran pinjaman kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Menurutnya, pasar TKI ini sangat menjanjikan dan belum tergarap dengan maksimal. "Saat ini kami mengkover 4.000 TKI di Malaysia," ujarnya kepadaRepublika.co.id, Selasa (17/5).
Kendati dari segi infrastruktur Kospin Jasa sudah siap, namun ungkap Andi tidaklah mudah bagi lembaga koperasi untuk ikutserta menyalurkan dana KUR. Diakuinya, secara hitungan bisnis, program KUR ini tidak menguntungkan.