EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbsindo) menilai produk berbasis mudharabah muqayyadah (MM) bisa memberi peluang bagi perbankan syariah mendapatkan aset berkualitas. Apalagi, saat ini perbankan syariah tengah kesulitas menyalurkan pembiayaan.
Sekretaris Jenderal Asbisindo Achmad K Permana mengakui, MM jadi salah satu usulan utama yang akan diajukan oleh Asbisindo kepada pemerintah, terutama Kementerian Keuangan. Namun, sebelum itu, Asbisindo juga berharap agar dana hasil sukuk pemerintah bisa dikelola oleh perbankan syariah karena selama ini dana tersebut masih dikelola oleh bank konvensional.
MM menjadi penting karena saat ini perbankan syariah juga kesulitan menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang aman dan jangka panjang. ''Adanya kecocokan antara pendanaan dan pembiayaan yang sifatnya jangka panjang akan menyebabkan bank syariah terhindar dari penurunan portfolio pembiayaan (run off) akibat pembiayaan yang menggunakan basis angsuran dengan jangka waktu rata-rata tiga tahunan, kecuali pembiayaan perumahan,'' tutur Permana di Jakarta, Rabu (8/6).
Sistem pembiayaan angsuran dengan jangka waktu pendek menyebabkan tiap bulannya bank syariah harus menghadapi run off akibat angsuran tersebut. Saat ini sekitar 70 persen portfolio pembiayaan syariah berbentuk angsuran. Ini cukup memberatkan industri untuk tumbuh.