Kamis 09 Jun 2016 16:52 WIB

Tarif Listrik 900 VA Bertahap Naik Setelah Lebaran?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri ESDM Sudirman Said. (Republika / Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Menteri ESDM Sudirman Said. (Republika / Darmawan)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said masih menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencabutan subsidi listrik 900 VA. Namun, ia mengatakan, pencabutan subsidi listrik ini akan dilakukan secara bertahap setelah hari raya lebaran.

"Sejauh ini usulan kita biarkan lebaran berlalu, puasa berlalu. Setelah lebaran maka secara bertahap akan dilakukan," kata Sudirman di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/6).

Akibat penundaan pencabutan subsidi listrik inipun membuat beban anggaran di APBN semakin bertambah. Menurut Sudirman, pencabutan subsidi listrik 900 VA ini tak terlalu memberatkan masyarakat sebab para pengguna listrik berkapasitas 900 VA merupakan masyarakat kelas menengah.

"Semakin ditunda pergesarannya maka bebannya makin nambah," kata dia.

Lebih lanjut, Sudirman mengatakan, proses verifikasi para pengguna listrik yang dinilai tak tepat sasaran pun telah selesai dilakukan. Ia pun menunggu hasil keputusan rapat terbatas untuk menjalankan pencabutan subsidi listrik 900 VA.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan penambahan subsidi listrik sekitar Rp 18,8 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016. Subsidi listrik yang diajukan pun sebesar Rp 57,18 triliun, sedangkan subsidi listrik yang telah ditetapkan dalam APBN 2016 sebesar Rp 38,39 triliun.

Berdasarkan data verifikasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), tercatat sebanyak 18 juta dari 45 juta pelanggan listrik 900 VA seharusnya tidak lagi menggunakan listrik berdaya 900 VA.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement