Kamis 21 Jul 2016 09:06 WIB

Pemerintah Catat Pendapatan Pajak Merosot

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
 Baliho himbauan membayar pajak dipajang di JPO Gambir, Jakarta, Ahad (24/4).(Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Baliho himbauan membayar pajak dipajang di JPO Gambir, Jakarta, Ahad (24/4).(Republika/ Wihdan)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Realisasi penerimaan pajak pada semester I 2016 tercatat masih jauh dari target. Dari target keseluruhan sebesar Rp 1.593,2 triliun, pemerintah baru mendapatkan Rp 522 triliun atau 33,9 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 535,1 triliun atau 35,9 persen dari target 2015 dalam periode yang sama.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, untuk PPh migas pemerintah baru mendapatkan Rp 16,3 triliun atau 44,9 persen dari target Rp 36,3 triliun. Pajak non-migas baru berada di kisaran 33,7 persen atau Rp 444,4 triliun dari target Rp 1.318,9 triliun

Pajak non-migas dipengaruhi PPh non-migas yang baru mencapai Rp 270 triliun atau 33 persen. Kemudian Pajak pertambahan nilai sebesar 169,2 triliun, pajak bumi dan bangunan 0,7 triliun dan pajak lain 4,0 triliun.

"Masih belum optimalnya PPh non-migas sangat dipengaruhi perlambatan perekonomian dan belum pulihnya aktivitas ekspor impor," kata Bambang dalam pemaparan bersama Badan Anggaran di gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/7) malam.

Sementara ubtuk penerimaan dari Bea dan Cukai juga masih rendah sebesar 33,3 persen setara Rp 61,3 triliun. Penerimaan ini terbagi menjadi penerimaan cukai sebesar Rp 44 triliun, Bea Masuk Rp 16 triliun dan Bea Keluar Rp 1,3 triliun.

"Untuk cukai memang terpengaruh dengan belum meningkatkan pembelian pita culai dan perubahan pola pembayaran pita cukai," kata Bambang.

Bambang mengatakan, dengan angka yang terbilang rendah pihaknya akan terus menggenjot berbagai aspek untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Daya beli masyarakat untuk melakukan konsumsi menurutnya akan didorong. Investasi baik dari dalam negeri maupun swasta juga akan menjadi fokus pemerintah di semester II 2016.

Sedangkan untuk realisasi semester I penerimaan negara bukan pajak (PNBP) baru mendapatkan 45,7 persen terhadap target atau sebesar Rp 112,1 triliun.‎ Nilai ini dipengaruhi penerimaan SDA yang baru Rp 27,4 triluun atau 30,2 persen. Selain itu, pendapatan bagi laba BUMN Rp 24,8 triliun, PNBP lainnya Rp 41,8 triliun, dan pendapatan BLU Rp18,1 triliun ‎.

"Penerimaan SDA Migas dipengaruhi turunnya ICP dibandingkan periode yang sama pada 2015 dan realisasi lifting migas. Rendahnya PNBP pada pertambangan Minerba, karena penundaan kenaikan royalti batu bara  dan rendahnya harga," kata Bambang.

Baca juga: Defisit Anggaran Negara Membesar, Dekati 2 Persen Terhadap PDB

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement