Selasa 16 Aug 2016 07:00 WIB
Merdeka di Era Digital

Startup Lokal Tumbuh Menjanjikan, Begini Cara Kerjanya

Rep: Nora Azizah/ Red: Ilham
Tiket.com
Foto: Google
Tiket.com

EKBIS.CO, JAKARTA -- Mencari makanan sehat siap konsumsi masih sulit dirasakan Herry Budiman bersama William. Dua sahabat itu tak pernah ngobrol serius soal bisnis makanan. Namun, keinginan keduanya untuk mengonsumsi makanan sehat cukup besar.

Keinginan itu memunculkan ide membuka usaha Food and Beverage di Indonesia pada segmen makanan sehat di awal 2014, lalu. Gorry Gourmet akhirnya berdiri di tahun itu juga. "Fokus kami menjual makanan enak, tapi sehat," kata Herry sebagai Co-founder dan Chief Operating Officer (COO) Gorry Gourmet.

Perkembangan teknologi kemudian mereka manfaatkan sebagai wadah bisnis, yakni penjualan daring. Dengan memanfaatkan situs online dan medis sosial, Gorry Gourmet kini mengemban julukan sebagai the first online healthy food catering di Indonesia.

Sebutan itu bukan sembarang dicatut, Gorry Gourmet memang membuat konsep smart eating, yakni gaya hidup sehat bisa dimulai dengan pola makan sehat dan tidak mengutamakan kuantitas, melainkan kualitas. Konsep smart eating tersebut juga digunakan Gorry Gourmet sebagai ajang kampanye meningkatkan gaya hidup sehat di Indonesia.

Menjadi catering pembuat makanan sehat dan enak yang pertama di tanah air memberikan dampak luar biasa bagi Gorry Gourmet sebagai startup lokal. Respons dari para pelanggan cukup positif, baik dari segi produk maupun kampanye makan sehat.

Sejauh ini, pelanggan terbesar masih di sekitar Jakarta. Namun beberapa juga berasal dari Bandung, Medan, Surabaya, dan Bali. Masakan yang dikirim ke luar daerah sudah terkemas cold on propose dan terkemas rapat dalam keadaan beku. Makanan kemudian dikirim via penerbangan dalam kurun waktu maksimal 24 jam. Bahkan, Gorry Gourmet kini tengah mempersiapkan mobile apps untuk kemudahan pemesanan. "Rencananya akan kami rilis pada kuartal ke empat tahun ini," ujar Herry.

Awal merintis Gorry Gourmet istilah startup belum terlalu membumi di Indonesia. Komunitas startup yang terbatas membuat Herry dan William kesulitan mendapatkan mentor bisnis. Bahkan, investor juga sulit didapat. Berbeda dengan sekarang yang cenderung lebih mudah mendapatkan informasi mengenai startup.

Kini, investor juga semakin banyak yang percaya pads bisnis pemula. Ketika ada sebuah startup yang berprestasi, tentu menjadi motivasi bagi startup lain untuk berkreasi. Startup mungkin perusahaan pemula, tapi ada harapan dan tujuan di dalamnya. Startup terbukti mampu menggerakkan roda bisnis di sebuah negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement