Kamis 06 Oct 2016 20:42 WIB
Pasar domestik di Victoria sudah berpengalaman untuk mengurus label halal

Victoria Berburu Pasar Halal

Red: Achmad Syalaby
Food and Beverage Festival 2016
Foto:

Untuk memediasi para eksportir dengan produsen asal Victoria dan Australia, pada 14-16 September 2016, Pemerintah Negara Bagian Victoria menghelat Food and Beverage Trade Week 2016 di Melbourne Exhibition Center. Ajang ini mempertemukan 150-an agen eksportir dari 24 negara, termasuk Indonesia, dengan produsen-produsen pangan kelas wahid di Australia. 

Di ajang ini, berbagai macam produk pangan asli Victoria dan beberapa negara bagian lainnya dipamerkan. Selain peserta, ratusan pengunjung lokal dan turis mancanegara ikut meramaikan pameran tersebut. Gonul menjelaskan, ajang ini sudah digelar keempat kalinya di Australia. Sebelumnya, festival dagang ini diselenggarakan di New South Wales, dan kali ini panitia mengambil tempat di Victoria  yang merupakan mayoritas produk pangan ekspor di Australia. 

Pameran ini juga memperlihatkan betapa pentingnya Victoria bagi kinerja ekspor Australia. Setidaknya ada 83 persen bahan olahan susu yang diekspor dari negara bagian ini. Sebanyak 1,1 juta sapi Victoria yang menghasilkan susu lebih dari 6,2 miliar liter per tahun. Total ekspor bahan olasan susu asal Victoria mencapai 2,03 miliar dolar Australia pada 2014-2015. "Victoria unggul dalam produk ini," ujarnya.

Tidak hanya produk olahan susu, Victoria juga dikenal kaya dengan daging sapi kualitas premium dan daging domba. Makanan biji-bijian, seperti gandum, barli, dan kanola tumbuh subur di lahan 3,5 juta hektare di bagian barat dan utara. Victoria juga dikenal dengan produk hortikultura kualitas premium seperti apel, almon, anggur, hingga buah ceri. Negara bagian ini memproduksi 48 persen dari total ekspor produk hortikultura dari Australia. Nilainya mencapai 909 juta dolar Australia pada 2014-2015. 

Luv A Duck, salah satu peserta pameran di Food and Beverage Trade Week, merupakan salah satu produk daging bebek yang sudah memiliki sertifikat halal. Daniel Russel, nasional customer service manager Luv A Duck, mengungkapkan, produknya mendaftar sertifikat halal di otoritas setempat setiap tahun. Meski tidak mencantumkan logo halal, Luv A Duck akan menginformasikan tentang sertifikat halal kepada para konsumen yang bertanya tentang kehalalan daging mereka. 

Daniel mengatakan, mayoritas penikmat Luv A Duck berasal dari pasar dalam negeri. Meski demikian, ada beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor produk bebek itu. "Kami ekspor ke beberapa negara, seperti Maladewa dan Asia Tenggara. Beberapa negara memiliki akreditasi yang berbeda untuk produk impor, salah satunya halal," kata Daniel. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement