EKBIS.CO, JAKARTA -- Maraknya investasi bodong di Indonesia, ditengarai menjadi bukti masyarakat sedang membutuhkan variasi jenis instrumen investasi. Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty menilai pemerintah perlu meningkatkan edukasi keuangan kepada masyarakat, di samping menambah instrumen investasi yang bisa diikuti masyarakat.
Elin menambahkan, yang perlu dicermati dengan fenomena saat ini adalah korban dari investasi bodong tak hanya berasal dari kalangan yang tak teredukasi, namun juga kalangan yang sudah teredukasi pun ikut jadi korban. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan masyarakat sedang mencari jenis investasi baru. Sedangkan, pilihan investasi untuk masyarakat sangat terbatas.
"Sampai saat ini saya juga bingung, karena bukan hanya yang teredukasi tapi yang tidak teredukasi juga. Berkali-kali. Masyarakat kita kekurangan instrumen investasi yang menarik. Bukan hanya investasi bodong, penggandaan uang saja yang kena masyarakat berpendidikan juga. Kita butuh jenis investasi yang bervariasi juga," jelas Elin, Selasa (31/1).
Menjawab tantangan ini, Elin juga mendesak pelaku keuangan untuk mengembangkan asuransi syariah. Salah satu solusi untuk menekan maraknya investasi bodong, lanjutnya, dengan memperbanyak pilihan investasi yang sesuai aturan pemerintah.
Maraknya investasi bodong berkedok koperasi juga membuat Kementerian Koperasi dan UKM mengencangkan peran satuan petugas (satgas) pengawal koperasi. Ada sebanyak 1.712 orang satgas yang terdiri dari satgas tingkat provinsi dan satgas tingkat kabupaten/kota yang masing-masing berjumlah 5 orang.
Nantinya, pengawasan dan pemeriksaan menghasilkan rekomendasi yang harus dijalankan koperasi. Sanksi pun disiapkan bagi yang tak taat aturan. Sanksi tersebut bisa bertahap mulai dari peneguran hingga pencabutan izin.