Jumat 10 Mar 2017 10:34 WIB

Menteri Ekonomi ASEAN Bahas Akses Permodalan Bagi UKM

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perajin UKM (ilustrasi)
Foto: nenygory.wordpress.com
Perajin UKM (ilustrasi)

EKBIS.CO,  MANILA -- Negara-negara ASEAN melakukan pertemuan ASEAN Economic Ministerial (AEM) Retreat ke-23 di Manila, Filipina. Pertemuan tersebut membahas mengenai ASEAN Economic Community (AEC) Consolidated Strategic Action Plan (CSAP) 2025 yang diluncurkan tahun lalu dan salah satu sektor yang diangkat adalah akses pembiayaan/modal bagi usaha kecil dan menengah (UKM). 

“Indonesia menaruh perhatian pada pengembangan UKM dan ingin memastikan bahwa UKM akan mendapatkan manfaat yang optimal dari AEC,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Perundingan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (9/3).

AEC Blueprint 2025 diluncurkan guna mencapai agenda integrasi ekonomi ASEAN dari tahun 2016 ke tahun 2025. AEC Blueprint 2025 menjadi tolak ukur dalam memastikan bahwa seluruh negara anggota ASEAN mendapat manfaat yang optimal dari AEC. 

Lihat juga: Sertifikasi Halal Bantu UKM Naik Kelas

Iman mengatakan, dampak dan manfaat dari AEC Blueprint 2025 dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masing-masing anggotanya dipastikan akan dievaluasi secara berkala agar ASEAN dapat terus melakukan penyesuaian dan mitigasi.  Sehingga cita-cita ASEAN pada tahun 2025 dapat tercapai.

Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga merupakan isu utama lainnya yang dibahas pada pertemuan kali ini.  Menurut Iman, RCEP mendapat perhatian dunia di tengah-tengah ketidakjelasan masa depan perjanjian internasional seperti Trans Pacific Partnership (TPP). 

"Perundingan RCEP diharapkan dapat selesai tahun ini karena dinilai dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Iman.

RCEP digagas pertama kali oleh Indonesia dan pertemuannya dipimpin Indonesia sejak 2012. Sedangkan negosiasinya telah dimulai sejak 2013, dan hingga saat ini Indonesia masih memimpin dengan Trade Negotiating Comittee. Negara-negara anggota RCEP yaitu 10 negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam) dan 6 negara mitra FTA (Cina, Australia, New Zealand, Jepang, Korea, dan India).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement