EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Persero mengantisipasi peningkatan konsumsi elpiji saat puasa dan Lebaran. Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina Gigi Wahyu Hari Irianto mengatakan pihaknya mempersiapkan skenario demi merespon hal tersebut.
"Kami perkirakan akan ada peningkatan konsumsi elpiji sekitar 8 persen pada saat puasa dan Lebaran. Oleh karena itu, kami sudah mempersiapkan berbagai macam skenario terkait pasokan elpiji ini," katanya di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (5/6).
Pertamina, kata Wahyu, akan menambah pasokan ke pasar. Pasokan paling krusial, menurutnya, berada di tingkat pengecer. "Di atas pengecer masih ada pangkalan, kemudian agen," ujarnya.
Ia berharap dengan tambahan pasokan ini, memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasokan yang ditambah dalam berbagai ukuran. "Kesempatan rumah tangga itu untuk menambah stok elpijinya, apakah yang 3 kilogram, ini yang spesifik ya, ataupun elpiji yang non-PSO lainnya," tutur Wahyu.
Ia memprediksi peningkatan konsumsi elpiji tidak hanya di sektor RT, tapi juga di tempat wisata. Pasalnya daerah-daerah tersebut bakal dikunjungi wisatawan lantaran bertepatan dengan hari libur sekolah.
"Sehingga kami juga harus hati-hati. Jadi ada sektor-sektor di mana daerah-daerah yang memang tujuan daripada mudik maupun tujuan wisata kita tingkatkan pasokannya," ujar Wahyu.
Pertamina turut menyiapkan pangkalan siaga, pengecer siaga, juga agen siaga. Semuanya, kata Wahyu, beroperasi penuh selama bulan puasa dan lebaran. Ia optimistis dengan penambahan pasokan ini mencegah para spekulan yang berniat memainkan harga. Pertamina bekerja sama dengan aparat keamanan demi mengantispasi hal tersebut.
"Oleh karena itu bagi Pertamina, bagaimana kuat-kuatan melakukan pasokan pada pasarnya. Kami akan hidupkan SPBU sebagai cadangan penjualan elpiji. Kemudian di modern market, outlet-outlet yang ada di toko-toko yang buka, kaya Alfamart, Indomaret, kami jadikan sebagai buffering stock," tutur Wahyu.