EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah optimistis tahun politik pada 2018 mendatang tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi maupun iklim investasi di Indonesia. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, dalam sejarahnya, pemilihan kepala daerah di Indonesia selalu aman.
Jusuf Kalla menjelaskan, ada negara yang politiknya mempengaruhi ekonomi. Sedangkan ada pula negara yang kondisi politiknya tidak berpengaruh terhadap perekonomian. Dia mencontohkan, di Jepang walaupun sering berganti kabinet ekonominya tetap berjalan.
"Di Indonesia tentu ada pengaruh politik ke ekonomi, tapi tak terlalu besar karena kita punya sistem politik yang khas. Kita boleh berselisih di Pemilu, kemudian begitu kelar bersama-sama lagi, muncul koalisi tambahan, itu khas Indonesia," ujar Jusuf Kalla ketika memberikan keynote speech dalam acara Breakfast Meeting Persatuan Wartawan Indonesia, Kamis (2/11).
Selain itu, kondisi ekonomi global yang diperkirakan mulai membaik di akhir 2017 menjadi faktor optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2018 mendatang. Jusuf Kalla mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di tengah-tengah, dan adanya perbaikan kondisi ekonomi global pemerintah tetap mematok target pertumbuhan bisa mencapai 5,4 persen pada tahun depan.
Menurut JK, walaupun kondisi ekonomi global sudah mulai membaik, Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan diantaranya birokrasi yang dianggap lambat karena takut mengambil keputusan dan penyelesaian lahan di daerah. Di samping itu, perubahan pola belanja masyarakat yang bergeser dari toko fisik ke toko online juga menjadi tantangan dalam perekonomian Indonesia ke depan.
"Secara umum, ekonomi Indonesia selalu ada di tengah-tengah, tidak terkecuali saat krisis 1998. Tapi krisis 1998 tidak membuat kita terjatuh terlalu jauh. Sekarang kita mengalami berbagai keadaan dan kita optimis," kata Jusuf Kalla.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement