EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengungkapkan realisasi investasi 2017 sebesar 9,33 miliar dolar AS. Jumlah tersebut, menurutnya, lebih rendah dari kesepakatan dalam work plan and budget (WP&B) sebesar 12,29 miliar dolar AS.
"Dari jumlah tersebut, investasi untuk blok eksplorasi hanya 180 juta dolar AS, sebesar 9,15 miliar AS untuk blok eksploitasi," ungkap Amien di Gedung SKK Migas, Jakarta Selatan, Jumat (5/1).
Ia menuturkan, Pada 2017, terdapat 14 proyek yang mulai berproduksi dengan tambahan sebesar 3.800 barel per hari dan 587 juta kaki kubik perhari hingga 31 Desember 2017. Puncak produksi dari ke-14 proyek tersebut mencapai 21.280 barel minyak per hari dan 1.194 juta kaki kubik per hari.
Sementara itu, pengembalian biaya operasi sebesar 11,3 miliar dolar AS atau 106 persen dari target APBN-P 2017 sebesar 10,7 milliar dolar AS. Alokasi biaya terbesar cost recovery untuk mendukung aktivitas operasi sebesar 47 persen dan depresiasi sebesar 29 persen.
Lebih lanjut Amien mengatakan lifting minyak bumi sebesar 803,8 ribu barel per hari atau 98,6 persen dari target sebesar 815 ribu barel per hari. Sedangkan, kata dia, realisasi lifting gas bumi sebesar 6.386 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau 99,2 persen dari target yang sebesar 6.440 mmscfd.
Amien memastikan SKK Migas akan berusaha seoptimal mungkin untuk menekan penurunan produksi alamiah. "Kami akan melakukan dengan percepatan penyelesaian proyek dan mendorong kegiatan yang menjaga tingkat produksi, tutur Amien.