EKBIS.CO, SURABAYA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Timur (Jatim) menargetkan bisa menggelontorkan beras medium sebanyak 31 ribu ton pada operasi pasar yang digelar pada Januari 2018. Operasi pasar dilakukan sesuai instruksi dari Kementerian Perdagangan, untuk menstabilkan beras premium yang harganya semakin hari semakin mahal di pasaran.
"Dan kami sudah melaksanakan (operasi pasar) di semua pasar-pasar yang ada di Jatim, baik pasar yang masuk pencatatan BPS maupun nonpencatatan BPS," kata Wakil Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Cecep Panji Nandia di Surabaya, Selasa (16/1).
Cecep melanjutkan, adapun realisasinya, sejak awal hingga pertengahan Januari 2018, Bulog Jatim sudah menggelontorkan sekitar 17.600 ton beras kualitas medium. Artinya, dari target 31 ribu ton yang bisa digelontorkan selama Januari 2018, Bulog Jatim sudah merealisasikan sekitar 55 persen.
Beras
Cecep juga mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan beras di pasaran. Karena, Cecep menjamin, stok beras di Bulog Jatim saat ini aman untuk sekitar enam bulan ke depan. Apalagi, saat ini Bulog juga mulai menyerap gabah sebagian masyarakat yang sudah melaksanakan panen.
"Kalau stok Bulog Jatim sangat aman sekali. Enam bulan ke depan kita sudah siap. Bahkan sekarang kita sudah mulai menyerap dari hasil panen-panen petani yang sudah mulai ada sekarang yang panen," ujar Cecep.
Cecep juga menjawab keluhan masyarakat yang menyatakan beras Bulog di pasaran kualitasnya masih jelek. Cecep malah meminta untuk tidak membandingkan antara beras kualitas premium yang biasa dijual di pasaran, dan beras kualitas medium yang dijual Bulog. Apalagi, Bulog sudah berkomitmen agar beras yang disalurkan bisa dikonsumsi.
"Kalau secara visual memang beras Bulog itu tidak bisa disamakan dengan beras pasar premium. Di bulog adanya beras kualitas medium, dengan penyimpanan untuk ketahanan stok minimal 3 bulan ke depan. Namun, tetap kita komitmen untuk memberikan yang terbaik agar beras bisa dikonsumsi," kata Cecep.