Senin 19 Aug 2019 09:44 WIB

RI Ekspor Semangka ke Timor Leste

Kegiatan ekspor buah hortikultura ini bukan yang pertama kali.

Red: EH Ismail
Ilustrasi semangka
Foto: Humas Kementan
Ilustrasi semangka

EKBIS.CO,  KUPANG--Upaya pemerintah dalam membangun pertanian di perbatasan mulai membuahkan hasil dengan kegiatan ekspor sejumlah wilayah perbatasan ke negara tetangga.

"Terus bertumbuh, volume ekspor Semangka asal Rote. Kita terus gali potensi komoditas unggulan diperbatasan yang bisa di ekspor,"  kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) melalui keterangan tertulisnya saat menerima laporan pelepasan ekspor buah Semangka segar  sebanyak 2 ton ke Timor Leste, Sabtu (17/8).

Menurut Jamil, kegiatan ekspor buah hortikultura ini bukan yang pertama kali. Berdasarkan data sistem otomasi perkarantinaan IQFAST, tercatat hingga pertengahan tahun 2019 ini, terdapat 20,1 ton buah semangka segar asal Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur ini yang telah dilalulintaskan menuju negeri tetangga, Timor Leste.

Jamil juga menambahkan bahwa neraca dagang berjalan tahun 2019 komoditas pertanian  ke negara RDTL masih negatif, dimana jumlah ekspor aneka komoditas pertanian sebanyak 1,8 ribu ton dan sebaliknya jumlah komoditas yang masuk sebanyak 3,8 ribu ton."Perlu kita gali dan dorong bersama Pemda agar komoditas pertanian di wilayah batas negara bisa bertumbuh dan surplus. Dan kami melalui unit kerja karantina pertanian Kupang siap mengawal," ungkapnya.

Program Pembangunan Pertanian di Perbatasan NTT

Pembangunan pertanian di wilayah perbatasan termasuk di NTT juga turut didukung sinergi Kementan dengan kementerian dan lembaga lain. Hal ini sejalan dengan agenda prioritas kebijakan Pemerintah Jokowi–JK yang telah menetapkan pembangunan wilayah perbatasan.

Nawacita pemerintah menyebutkan pemerintah akan membangun Indonesia dari pinggiran. Caranya dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 

Salah satu sektor yang menjadi fokus pembangunan di wilayah perbatasan adalah sektor pertanian. Sektor ini dinilai dapat menghasilkan nilai tambah tinggi bagi masyarakat. 

"Upaya ini telah dilakukan pak Mentan Amran. Dan akan terus berlanjut. Dan hasilnya berupa  sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan mulai terlihat. Buktinya kita mulai ekspor dan terus bertumbuh,"'jelas Jamil.

Peta aplikasi komoditas pertanian ekspor

Kementan melalui Barantan yang telah mengagas aplikasi IMACE yang telah diserahkan secara khusus kepada pemerintah daerah NTT pada medio Juni 2019.

Harapannya ini dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan pembangunan berorientasi komoditas ekspor.

Seperti contoh, Kabupaten Rote dengan potensi produk hortikultura, semangka yang laris dipasar ekspor dapat lebih dikembangkan. Dapat disusun program yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk capai tujuan tersebut antara lain pemanfaatan benih varietas unggul, peningkatan penggunaan pupuk organik, serta pengendalian hama terpadu. 

Dan sebagai fungsi fasilitator perdagangan, petugas karantina pertanian di PLBN Motain akan lakukan tindakan dan perlakuan yang cepat, tepat dan akurat. Sehingga produk ini dapat mengantongi sertifikat kesehatan, PC sebagai persyaratan ekspor.

"Kami memberi perhatian khusus bagi proses bisnis  eksportasi di wilayah perbatasan. Harus lebih cepat agar semakin banyak komoditas yang bisa kita kirim," pungkas Jamil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement