EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mengantongi sebanyak 35 persen pendapatan berasal dari pendapatan jasa (fee based income) hingga akhir Juni 2019 lalu. Pertumbuhan tersebut berasal dari remitansi, baik remitansi dari luar negeri maupun dalam negeri.
Direktur IT, Treasury dan International Banking Bank BJB Rio Lanasier mengatakan perusahaan terus meningkatkan jumlah kontribusi fee based ini dengan menargetkan pos-pos sumber pendapatan seperti remitansi dari pariwisata.
“Sebanyak 35 persen dari income BJB dihasilkan dari fee based income, penopangnya transaksional, fee, agregator, remitansi. Tentu kalau melihat potensi remitansi wisata juga akan menjadi prioritas kami," ujarnya, Jumat (6/9).
Berdasarkan laporan keuangannya pada periode Januari-Juni 2019 fee based income Bank BJB tercatat senilai Rp 436 miliar. Pada semester satu 2018 sebesar Rp 435 miliar. Artinya ada kenaikan sebesar 0,1 persen secara year on year (YoY).
Sementara itu, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perusahaan naik sebesar 6,4 persen (yoy) menjadi Rp 2,9 triliun. Hingga periode tersebut, penyaluran kredit BJB tumbuh 8,2 persen menjadi Rp 78,2 triliun.