EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF optimistis mencapai target sebesar Rp 10 triliun tahun 2019 untuk pembiayaan perumahan karena peluangnya masih terbuka lebar di sektor properti. SMF mulai membiayai KPR untuk para pengemudi taksi dalam jaringan berbasis aplikasi, Grab Car.
"Kami coba (masuk) segmen-segmen yang belum terlayani yang akan kami pikirkan," kata Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo di Jakarta, Senin (16/9).
Potensi yang besar membuat BUMN itu tertarik menyalurkan pembiayaan melalui lembaga penyalur KPR kepada para mitra taksi daring itu meski penghasilan mereka tergolong tidak tetap. Tidak menutup kemungkinan, lanjut dia, segmen dari perusahaan lain akan digencarkan untuk mendongkrak penetrasi pembiayaan kredit pemilikan rumah atau KPR.
Ia menyebut, tingkat suku bunga menetap atau fix rate yang ditawarkan akan memberikan kepastian angsuran yang sudah banyak diterapkan dalan skema KPR di negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.
SMF mencatat selama semester pertama tahun ini total pembiayaan yang dikucurkan mencapai Rp 5,33 triliun atau sudah mencapai 53,3 persen dari target Rp 10 triliun. Jumlah itu melonjak sebesar 23,9 persen dibandingkan semester pertama tahun 2018.
Optimisme SMF itu juga didukung total aset yang naik pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 21 triliun. Nilai aset tersebut naik 25,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sedangkan laba bersih pada semester pertama 2019 mencapai Rp 241 miliar, naik 9,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 220 miliar. Sementara itu, untuk menjelang kuartal empat tahun ini, SMF masih menantikan permintaan dari lembaga penyalur KPR untuk penerbitan obligasi.
"Karena kami sifatnya stand by, kalau ada yang minta kami terbitkan, kalau tidak ada minta mungkin, kami juga tidak terbitkan obligasi," katanya.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tahun 2005 di bawah Kementerian Keuangan. SMF mengemban tugas untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
Perusahaan pelat merah itu memiliki kontribusi penting dalam menyediakan dana menengah panjang bagi pembiayaan perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan.