Senin 14 Oct 2019 16:48 WIB

Demi Beramal, Azim Premji Rela Terjungkal dari Posisi Kedua Orang Terkaya India

Azim Premji dikenal sebagai konglomerat asal India yang memiliki jiwa sosial

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Demi Beramal, Azim Premji Rela Terjungkal dari Posisi Kedua Orang Terkaya India. (FOTO: Getty Images)
Demi Beramal, Azim Premji Rela Terjungkal dari Posisi Kedua Orang Terkaya India. (FOTO: Getty Images)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Azim Premji dikenal sebagai konglomerat asal India yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia merupakan raja bisnis teknologi yang menempati posisi Chairman Wipro Limited, perusahaan peninggalan ayahnya.

Berdasarkan data dari Forbes (14/10/2019), Azim Premji saat ini menduduki peringkat ke-17 sebagai orang terkaya di India. Sebelumnya, ia berada di posisi ke-2. Kekayaan yang ia miliki merosot karena sebagian hartanya ia gunakan untuk aktivitas sosial.

Baca Juga: Bos Facebook Sepakat Musnahkan Miliarder di Dunia

Aksi sosial tersebut terinspirasi oleh Mahatma Gandhi, Premji sejauh ini telah menyumbangkan US$21 miliar untuk amal yang berfokus pada pendidikan, yang mencakup dua pertiga sahamnya di Wipro (ia memiliki 7% saham).

Kekayaan yang dimiliki Azim saat ini tercatat sebesar US$7,2 miliar atau sekitar Rp101,9 miliar. Setelah sukses menjadi miliarder dan membawa perusahaan sang Ayah berjaya, Premji menyatakan mengundurkan diri. Alasannya adalah faktor usia. Pria 74 tahun ini menyatakan mengundurkan diri pada 30 Juli 2020.

Baca Juga: Kesederhanaan Hidup Warren Buffett, Lebih Senang Beramal Ketimbang Foya-Foya

Kendati demikian, dia sudah menyiapkan generasi ke-3, yakni anak lelakinya sendiri, yang bernama Rishad Premji, untuk menjadi pemimpin di Wimpro. Anaknya yang berusia 42 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Chief Strategy Officer Wipro.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement