Rabu 16 Oct 2019 08:29 WIB

Ada Keretakan, Tiga Pesawat Boeing Masuk Kandang

Kondisi itu bisa pengaruhi struktural pesawat dan hilangnya kontrol pesawat.

Red: Budi Raharjo
Pesawat jenis Boeing 737 (ilustrasi)
Foto: VOA
Boeing (Ilustrasi)

Periksa seluruh pesawat

FAA menyarankan seluruh pesawat tipe B 737 NG untuk diperiksa. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi pada setiap pesawat B 737 NG yang saat ini dioperasikan, termasuk maskapai di Indonesia.

Garuda Indonesia telah mengandangkan satu pesawat Boeing 737 NG yang mengalami keretakan. VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan, pihaknya tengah menunggu respons Boeing setelah berkoordinasi terkait satu pesawat yang dikenakan penghentian terbang tersebut. “Kita sudah laporkan ke Boeing dan berkomunikasi terkait perbaikan selanjutnya,” kata Ikhsan kepada Republika, Selasa (15/10).

Ikhsan menjelaskan, selain menunggu respons untuk langkah perbaikan, Garuda juga mengoordinasikan hal lainnya dengan Boeing. Sebab, satu pesawat yang dikenakan penghentian terbang tersebut berpengaruh pada operasional maskapai.

Dia menjelaskan, salah satu yang dikoordinasikan adalah kompensasi dari Boeing. “Ada (koordinasi terkait kompensasi). Namun, belum ada kelanjutannya. Tapi, itu jadi salah satu bagian yang kita lakukan,” ujar Ikhsan.

Ikhsan menjelaskan, satu pesawat Boeing 737 NG milik Garuda yang dikenakan penghentian terbang dilakukan per 5 Oktober 2019. Ikhsan menjelaskan, hal tersebut menjadi hasil tindak lanjut dari implementasi DGCA Indonesia Airworthiness Directives (AD) nomor 19-10-003 dan FAA Airworthiness Directives Nomor 2019-20-02.

Dari laporan tersebut, lanjut Ikhsan, semua maskapai diminta memeriksa pesawat tipe Boeing 737 NG yang mencapai 30 ribu siklus penerbangan. “Nah, kita dengan 30 ribu siklus terbang itu ada tiga pesawat karena pesawat kita yang lain masih muda,” tutur Ikhsan.

Dari tiga pesawat yang diperiksa tersebut, Ikhsan memastikan hanya satu yang ditemukan adanya keretakan. Setelah kepastian tersebut ditemukan, pesawat tidak lagi diterbangkan dan laporan pemeriksaan diberikan kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro memastikan, semua pesawat Boeing 737 NG yang mereka miliki tidak ada yang mengalami keretakan. Danang pun menegaskan, Lion Air selalu melakukan perawatan pesawat sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ada.

“Untuk pemeriksaan, perawatan akan terus dilakukan sesuai airworthines directive (AD) atau perintah dari lembaga berwenang, seperti Federal Aviation Administration (FAA), European Union Aviation Safety Agency (EASA),” kata Danang, Selasa (15/10).

Danang menegaskan, perawatan seluruh pesawat Lion Air juga sesuai dengan kebijakan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Dia menuturkan, perawatan pesawat harus dikerjakan secara mutlak jika pesawat udara terdaftar dalam AD tersebut dengan interval tertentu untuk menjaga kelaikudaraan.

Sementara itu, ia memastikan, pesawat Boeing 737 NG yang dioperasikan Lion Air masih terhitung muda. “Saat ini, umur pesawat Lion Air pada 25 ribu siklus terbang atau masih di bawah 30 ribu siklus terbang,” ujar Danang menjelaskan. n rahayu subekti, ed: satria kartika yudha

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement