EKBIS.CO,
JAKARTA -- Sarihusada (Danone) bersama Universitas Gadjah mada (UGM) melakukan peningkatan mutu terhadap produksi susu peternak lokal di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Keduanya bekerja sama agar produksi sapi diterima industri dengan menekan angka kuman sampai dengan 1 juta cfu/ml.
"Upaya ini untuk mengimbangi semakin meningkatnya konsumsi susu di masyarakat dengan ketersediaan suplai dari peternak," kata Sigit Bintara, dosen Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dalam keterangannya, Rabu (22/1).
Sigit menjelaskan bersama dengan Sarihusada, timnya langsung turun dan berinteraksi memberdayakan langsung kepada 1.128 peternak lokal di daerah (Yogyakarta, Klaten, dan Boyolali). Kegiatan ini juga melibatkan empat koperasi dan satu Merapi Project, serta memelihara 1.500 susu laktasi dan 3.203 sapi perah.
Retnawati, salah satu peternak dari Cangkringan mengatakan manfaat yang diterima dari program peningkatan mutu susu ini. Salah satunya sapi lebih sehat dan produktif, penggunaan air, dan pakan juga lebih efisien.
“Melalui kegiatan kampus peternak, kami belajar cara memelihara sapi secara efektif dan higienis, membuat pakan yang bernutrisi, sistem kandang yang baik hingga penggunaan instalasi air otomatis yang berhasil membuat kami menghemat penggunaan air hingga 30-50 persen," ujarnya.
Sustainable Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan program peningkatan mutu susu ditujukan untuk berbagi pengetahuan dan memberikan pendampingan kepada peternak lokal mitra Sarihusada yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah di mana perusahaan beroperasi.
"Melalui upaya ini diharapkan susu hasil peternak lokal lebih berkualitas sehingga dapat diserap oleh industri susu secara nasional serta dapat berkontribusi pada pengembangan usaha lokal pengolahan makanan dan minuman berbasis susu," ucap dia.
Melalui program peningkatan mutu susu, Danone mendorong peningkatan kualitas susu segar melalui tiga pendekatan. Pendekatan tersebut yaitu dengan membantu penerapan good farming practices dan good manufacturing practices, meningkatkan pengetahuan peternak, dan memberikan bantuan sarana, prasarana serta proyek percontohan.
Program peningkatan mutu susu berupaya mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh peternak lokal. Peternak lokal memiliki kendala terbatasnya ketersediaan bibit sapi perah berkualitas, keterbatasan lahan untuk penanaman hijauan, rendahnya minat generasi muda menjadi peternak.
Masalah lain adalah terbatasnya pakan konsentrat yang berkualitas dengan harga terjangkau. Mereka juga mengalami kelangkaan sumber air.
Pengetahuan peternak dalam menerapkan teknologi dalam memelihara sapi perah masih rendah. Berbagai tantangan tersebut menghasilkan kualitas dan produktivitas susu yang tidak memadai.
“Tantangan besar peternak adalah kualitas yang belum layak untuk diterima industri. Untuk itu, salah satu keberhasilan program kami saat ini adalah melalui penerapan good farming practices dan good manufacturing practices di beberapa peternak binaan," kata Karyanto.
Angka kuman (TVC) merupakan salah satu parameter penting dalam menilai suatu kualitas susu segar. Parameter ini akan berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
Susu segar dengan angka kuman tinggi biasanya akan cenderung lebih mudah rusak/pecah sebelum diolah. Rasa produk yang dihasilkan pun akan berbeda.
Berbagai retailer dan pengusaha makanan dan minuman berbasis susu kini banyak yang membeli langsung susu segar di koperasi binaan Sarihusada. Sebab, susu yang dijual di sana memiliki angka kuman yang rendah, dan tingkat lemak yang tinggi.
“Setiap hari peternak menyetor susu rata-rata 3800 liter di koperasi kami. Jumlah itu selalu habis karena tingginya permintaan. Bahkan sering kami tidak dapat memenuhi pesanan dari pengusaha lokal”, ucap Esti selaku manager persusuan KJUB Puspetasari.
Selain program peningkatan mutu susu, Danone memiliki proyek Merapi. Program ini merupakan dukungan kepada para peternak yang terdampak letusan dan erupsi Gunung Merapi.
"Melalui pendampingan berkelanjutan dan terintegrasi, Sarihusada berhasil mengembalikan suplai susu segar dari peternak Merapi bahkan mengembangkan koperasi sapi perah dan koperasi simpan pinjam yang pada akhir 2018 telah mampu mendistribusikan dana pinjaman yang melibatkan lebih dari 655 penerima manfaat," kata Karyanto.