Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Platform waralaba online besutan SEA Company Ltd, Shopee, mengaku bahwa banyak merchant dalam platformnya yang melakukan markup harga masker yang tidak realistis kala kepanikan terhadap virus corona masih menjadi perhatian.
Radityo Triatmojo, Head of Public Policy & Government Relation, menyebut tidak sedikit merchant yang melakukan markup harga masker, tetapi enggan merinci jumlahnya.
Baca Juga: Shopee Target Jual 1 Juta Produk Ekspor dari Indonesia
"Belum tahu tapi banyak, lebih lah ya kalau puluhan," katanya di Aston Kuningan, Kamis (12/3/2020).
Radit mengatakan bahwa Shopee menindak pelaku markup harga dengan tegas. Diawali dengan pengawasan, pantauan terhadap harga masker yang tidak normal dipantau dengan dua cara.
"Kita harus lawan (dengan) pengawasan secara otomatis dan manual," lanjutnya.
Pengawasan otomatis dilakukan berdasarkan algoritma yang sudah disusun oleh Shopee sehingga pelaku yang menaikkan harga terlalu tinggi akan terjaring pengawasan.
"Itu bahkan kita pakai algoritmanya. Tidak kita lihat satu-satu kan, makanya bangun algoritmanya," katanya.
Menurutnya, penjaringan harga masker yang tidak normal sudah ia lakukan sebelum adanya kasus positif corona COVID-19 di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga mencegah persebaran corona dengan mensterilisasi gudang miliknya.
"Kita cek ke gudang-gudang di sana, dicek, kasih disinfektan. Bukan berati barang di sana kena. Sampai sini juga ada pengecekan lagi," pungkasnya.