Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Wabah corona telah mengubah interaksi masyarakat, termasuk cara hidup, cara bekerja, hingga kebiasaan berbelanja. Meski begitu, masyarakat tetap mengandalkan belanja daring di e-commerce.
Namun demikian, bukan berarti tatanan kehidupan baru tak menjadi tantangan bagi perusahaan, khususnya di industri e-commerce. Sebab, perwakilan JD.id menilai tatanan kehidupan baru itu begitu penuh tantangan.
"Industri fesyen salah yang paling terdampak (tatanan kehidupan baru)," kata Head of Fashion Category JD.id, Stephanie Susilo.
Baca Juga: Dalam New Normal, 6 Kegiatan Ini Bakal Alami Perubahan, Sudah Terjadi Sejak Ada PSBB!
Baca Juga: Hadapi Masa Sulit, Investor Tokopedia Kembali Jual Saham Demi Bayar Utang
Sebagai gambaran, menurut Kapersky, tatanan kehidupan baru telah mulai berdampak pada keseimbangan kehidupan seseorang; di mana mereka kesusahan memecah fokus untuk aktivitas pribadi dan pekerjaan.
Sekitar 31% pekerja mengklaim lebih banyak mengisi waktu untuk bekerja daripada sebelum ada corona, sedangkan 46% mengaku lebih banyak mengisi waktu dengan aktivitas pribadi.
Ditambah, kini pemerintah sedang mencanangkan kebijakan new normal duna mengembalikan kegiatan ekonomi. Karena itulah, para pemain e-commerce mulai mempersiapkan kajian protokol kesehatan agar para pegawainya kembali bekerja dari kantor.
Bukalapak mengklaim bakal membatasi jumlah karyawan yang bekerja di kantor sambil memantau kondisi corona di Tanah Air. Sementara itu, Tokopedia masih meminta para karyawan bekerja dari rumah.
Di sisi lain, Shopee pun masih mengimplementasikan kebijakan bekerja dari rumah yang berlaku sejak dua bulan lalu.