Sabtu 26 Dec 2020 03:50 WIB

Butuh Ketegasan Pemerintah Tangani Covid-19

Pemerintah harus memprioritaskan penanganan Covid-19 untuk cegah redupnya ekonomi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolandha
Pasien positif Covid-19 mengambil barangnya usai menyelesaikan pendataan adminstrasi saat tiba untuk melakukan isolasi mandiri di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Selasa (22/12). Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (22/12) terjadi penambahan 6.347 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 678.125 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.311 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 925 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 895 kasus.Prayogi/Republika.
Foto:

Termasuk, masyarakat daerah-daerah 3T dan penduduk di pulau-pulau kecil dinilai masih perlu perhatian. Sebab, jika virus telah merebak ke daerah-daerah tersebut, harus disiapkan persiapan dan upaya-upaya pemerintah untuk mencegah penyebarannya.

"Pasalnya, fasilitas, RS dan tenaga medis terpusat di pulau-pulau utama. Bagaimana jika masyarakat kepulauan kecil dan pedalaman terinfeksi, apa harus mendayung berjam-jam atau habiskan waktu berhari-hari ke pulau utama demi mengakses RS," ujar Zulfikar.

Pada kesempatan itu, ekonom senior Indef, Faisal Basri menambahkan, sampai saat ini prioritas pemerintah salah sasaran. Sebab, terlalu berfokus kepada dampak yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 dan tidak berfokus menghilangkan wabah ini.

 

"Lapangan pekerjaan berkurang, terjadi kenaikan angka pengangguran usia muda jadi 20 persen dan kemampuan literasi anak muda mempelajari ilmu pengetahuan menurun," kata Faisal. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement