Selain itu, kata dia, kontraksi investasi di Indonesia cukup rendah bila dibandingkan negara ASEAN lainnya di tengah pandemi. Terdapat rencana relokasi beberapa pabrik dari China yang membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi pasca pandemi Covid-19.
Menperin Agus memaparkan bahwa hingga September 2020 pertumbuhan investasi industri pengolahan mencapai Rp 265,28 triliun, naik sebesar 37,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Ada pun subsektor industri yang diproyeksikan tumbuh positif sepanjang tahun 2020 antara lain industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, logam dasar, serta makanan.
"Kami masih melihat bahwa sektor makanan dan minuman masih menjadi idola, sektor logam, otomotif juga masih menjadi kekuatan kita untuk mendorong kendaraan baterai dan listrik," kata Menperin Agus.