Jumat 08 Jan 2021 08:52 WIB

Himbara Sebut Dua Kunci Agar Kredit Perbankan Tumbuh

Penurunan suku bunga acuan BI telah diikuti penurunan suku bunga kredit.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Kredit bank (ilustrasi)
Foto:

Berkaca dengan kondisi yang ada, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memprediksi pertumbuhan kredit industri perbankan di Indonesia dalam kurun 6 bulan ke depan kemungkinan akan ada di kisaran maksimal lima persen.

"Saya yakin perbankan sekarang melihatnya lebih banyak ke (proyeksi) jangka pendek, belum melihat setahun penuh. Dalam enam bulan ke depan saya yakin ini (pertumbuhan kredit) semua rata-rata tertinggi lima persen,” ujarnya.

"Industri saat ini dalam proses recovery, sehingga masih membutuhkan waktu. Nanti kalau ekonomi membaik dan daya beli menengah atas pulih pasti kami akan genjot (untuk mencapai pertumbuhan) double digit. Namun sekarang semua pasti akan lihat lebih pendek, periode tiga sampai enam bulan," imbuh Royke.

Sementara Plt Direktur Utama BTN Nixon L P Napitupulu mengungkapkan pihaknya akan terus berinovasi untuk meningkatkan CASA. Sebab kredit BTN panjang, yang mana tenor KPR bahkan ada yang 25 tahun dan average maturity-nya di atas 10 tahun.

"Masalahnya, dananya kalau mengandalkan DPK relatif pendek-pendek. Kemudian dalam isu CASA, benar bahwa deposito kami masih paling banyak. Belakangan kami mulai masuk ke arah perbaikan strategi CASA dan transaksi," ucapnya.

Saat ini Himbara telah mendominasi market share bank umum nasional baik dari segi aset, pinjaman dan simpanan. Tercatat market share Himbara untuk aset sebesar 41,59 persen, pinjaman 43,54 persen, dan simpanan 43,46 persen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement