Perkembangan usaha yang baik serta fundamental yang kuat membuat Jenisa mudah mendapatkan pendanaan untuk pengembangan usaha. Benhardi mengatakan, keinginan untuk membawa berkah pada usaha membuatnya memilih bank syariah.
"Alhamdulillah saat mengajukan langsung diberikan plafon besar, padahal biasanya di bank-bank lain selalu diberi di bawah Rp 50 juta dulu," katanya.
Branch Manager Mandiri Syariah Kuningan Cirebon, Fahmy Ahmad mengatakan Benhardi memang salah satu nasabah inspiratif yang punya komitmen kuat pada usahanya. Jenisa mulai mendapat pendanaan Rp 190 juta dengan skim murabahah pada 2018.
Menurutnya, Mandiri Syariah berkomitmen mendukung pengembangan UMKM di daerah yang bisa jadi champion nasional. Pada tahun ini, meski kondisi masih menantang, namun Mandiri Syariah optimistis pada penyaluran pendanaan untuk sektor UMKM.
"Insya Allah ke depan, Bank Syariah Indonesia akan tetap fokus di bisnis UMKM dengan penyaluran di atas benchmark yang ditentukan OJK sebesar 20 persen," katanya.
Beberapa program dan inisiatif untuk UMKM di Kuningan sudah dilakukan, baik dalam bentuk relaksasi atau restrukturisasi dengan harapan mampu menambah daya tahan nasabah. Saat menjadi entitas baru, BSI juga ada beberapa program yang akan diberikan.
Seperti pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara bertahap juga kerja sama dengan Lembaga Amil Zakat dan Bank Wakaf Mikro yang fokus pada pembiayaan ultra mikro di ekosistem pesantren. Selain itu, program pelatihan dan pendampingan juga akan terus ditingkatkan, seperti dalam hal digital marketing, pelatihan perpajakan, dan pembukuan.