Kamis 14 Jan 2021 09:05 WIB

Defisit Anggaran AS Melonjak 60,7 Persen

Khusus untuk Desember 2020, defisit anggaran AS mencapai rekor 143,6 miliar dolar AS.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Amerika Serikat

Angka pengeluaran tersebut tidak termasuk paket bantuan 900 miliar dolar AS yang akhirnya disetujui Kongres setelah perselisihan selama berbulan-bulan karena tidak ditandatangani menjadi undang-undang hingga akhir bulan.

Presiden Donald Trump menunda penandatanganan RUU tersebut, yang disebutnya sebagai ‘aib’ karena hanya memasukkan 600 dolar AS dalam pembayaran langsung kepada individu.

Presiden terpilih Joe Biden telah mendukung peningkatan pembayaran langsung sebesar 1.400 dolar AS lagi. Ia mengatakan, jumlah yang lebih tinggi akan dimasukkan dalam putaran stimulus lain yang akan dimintakan persetujuannya pada 20 Januari atau begitu ia menjabat.

Selain pembayaran langsung, RUU bantuan Desember memperpanjang dua program tunjangan pengangguran khusus yang bertujuan meredam tekanan ekonomi. Tunjangan pengangguran telah mencapai 80 miliar dolar AS dari Oktober hingga Desember, niak dari 5 miliar dolar AS selama periode yang sama pada tahun anggaran lalu.

Kantor Anggaran Kongres (CBO) telah memperkirakan, defisit tahun ini akan mencapai 1,8 triliun dolar AS dan defisit akan tetap di atas 1 triliun dolar AS tiap tahun hingga 2030. Perkiraan CBO itu dibuat sebelum paket stimulus pada Desember disahkan dan juga tidak memperhitungkan tambahan pengeluaran yang mungkin dikeluarkan Kongres saat Biden menjabat.

Ekonom senior di Oxford Economics Nancy Vanden Houten memperkirakan, defisit tahun ini akan mencapai setidaknya 2,6 triliun dolar AS. Perkiraan ini mengasumsikan pemberian stimulus yang ditingkatkan menjadi 2 ribu dolar AS.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement