Dampak besar juga terjadi di Kalimantan Selatan yang baru saja mengalami banjir besar pada pekan lalu. Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah Ferdinan Lengkong mencatat, sebanyak 15 Nomor Urut Pendaftaran (NUP) atau aset mengalami kerusakan. Besaran nilai terdampaknya mencapai Rp 35 miliar.
Jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah. Saat ini, Ferdinan menjelaskan, pihaknya masih menunggu laporan dari satuan kerja lain untuk BMN terdampak banjir yang belum masuk ke data pusat.
"Kalau secara informal, rata-rata semua kantor hampir terendam air. Tapi, jumlah pastinya berapa belum dapat kami sampaikan," ujar Ferdinan, dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Direktur BMN Kemenkeu Encep Sudarwan menjelaskan, pihaknya akan memastikan proses klaim dapat berjalan dengan lancar ke wilayah terdampak. Ia meminta kepada semua kantor wilayah DJKN untuk segera mendata mengenai jenis-jenis BMN yang terkena dampak, besaran nilai dan bukti kepemilikannya.
Encep memastikan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan konsorsium asuransi BMN untuk proses klaim. "Mudah-mudahan ini segera dan cepat. Kemarin sudah terkoneksi dengan baik supaya konsorsium bisa melakukan pembayaran," katanya.