Menurut catatan Bank Indonesia (BI), realisasi DPK per November 2020 tumbuh sebesar 7,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, menjadi Rp 2.713,7 triliun.
Pemilik rekening di bawah Rp 100 juta pun kini semakin melakukan penghematan. "Bahkan, mereka yang sudah mendapatkan insentif tunai dari program pemerintah, sekarang tidak langsung membelanjakan uangnya. Mereka memilih menahan diri," tutur Bhima.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, perekonomian Indonesia semakin pulih dari pandemi. Keyakinan ini tergambarkan dari tren positif beberapa indikator.
Salah satu indikator yang disebutkan Airlangga adalah indeks keyakinan konsumen. Indeks ini sudah berada di level 96,5 pada bulan lalu. "Kita harapkan bisa terus terprogress sampai 100 persen," ucapnya dalam Webinar Akselerasi Pemulihan Ekonomi Indonesia pada Selasa.
Sentimen positif juga terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan ini, Perbaikan ini menunjukkan bahwa kepercayaan dari investor terhadap situasi Indonesia sudah meningkat dibandingkan saat awal pandemi.
"Kita lihat juga terkait dengan rupiah dengan indeks 100 per 31 Maret 2020. Indonesia adalah salah satu negara yang mampu menjaga pergerakan nilai tukar dibandingkan dengan negara-negara lain," tuturnya.
Dengan berbagai indikator ini, Airlangga optimistis, perekonomian Indonesia pada 2021 akan mampu tumbuh sekitar 4,5-5,5 persen. Proyeksi ini jauh lebih baik dibandingkan perkiraan kontraksi 2,2-1,7 persen sepanjang 2020.