EKBIS.CO, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 mengalami surplus 1,96 miliar dolar AS. Surplus didapatkan karena nilai ekspor mencapai 15,3 miliar, sedangkan nilai impor sebesar 13,34 miliar dolar AS.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kinerja neraca dagang pada bulan pertama tahun ini lebih baik dibandingkan dua tahun belakang. "Pada Januari 2020, waktu itu, defisit 640 juta dolar AS, sementara Januari 2019 defisit 980 juta dolar AS," katanya dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (15/2).
Suhariyanto mengatakan, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kinerja neraca dagang bulan lalu adalah harga komoditas pada level internasional. Misalnya, harga minyak mentah Indonesia di dunia (ICP) yang mengalami kenaikan 11,28 persen menjadi 53,17 dolar AS per barel dari 47,78 dolar AS per barel.
Namun, harga tersebut masih lebih rendah 18,68 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Suhariyanto menyebutkan, banyak komoditas nonmigas yang mengalami kenaikan harga pada bulan lalu dibandingkan Desember 2020. Selain minyak mentah, batu bara dan minyak kernel juga mencatatkan kenaikan.
Untuk batu bara, harganya naik 4,58 persen dibandingkan Desember 2020 dan 24,65 persen dibandingkan Januari 2020. Contoh lain, minyak kernel mengalami kenaikan 11,98 persen dan 43,66 persen dibandingkan Desember 2020 dan Januari 2020.