Menurutnya selama ini perbankan masih terus melakukan fungsi intermediasinya dengan baik. Oleh sebab itu, manajemen risiko yang dilakukan pada tahun ini dipastikannya akan lebih baik.
"Kami melihat perbankan kita serius melakukan fungsi intermediasi dengan baik. Ditunjukkan dengan rencana bisnis bank yang optimis dengan pertumbuhan posisi 7,13 persen. Ini optimisme yang harus kita dukung semua," ucapnya.
Akan tetapi jika pemulihan ekonomi terjadi lebih cepat pada kuartal satu 2021, maka pertumbuhan kredit dapat mencapai level yang tinggi atau skenario optimis. Diperkirakan pertumbuhan kredit sebesar sembilan persen sampai 9,8 persen.
“Jika vaksinasi dapat berjalan, pertumbuhan demand meningkat cepat pada triwulan satu 2021, kami optimis pertumbuhan kredit bisa mencapai tujuh persen sampai sembilan persen,” ucapnya.
Dari sisi non performing loan nett, Heru mencatat mengalami penurunan menjadi 0,98 persen pada Desember 2020. Sedangkan capital adequacy ratio bergerak naik ke posisi 23,78 persen dan profitabilitas yang turun dengan return on asset pada posisi 1,59 persen.
"Meski sudah satu tahun diterpa pandemi hingga saat ini seluruh neraca perbankan masih dalam rentang yang aman. Namun demikian perbankan tetap tidak boleh lengah dan harus persiapkan tindakan antisipatif," ucapnya.