Keempat hambatan dari sisi penelitian dan pengembangan atau research and development yang turut dirasakan pelaku UKM. Maka itu pemerintah melakukan berbagai upaya dalam rangka menambah anggaran bidang R&D hingga insentif usaha agar RnD mendapatkan insentif perpajakan.
Terakhir kendala kelima, terbatasnya informasi pelaku UMKM mengenai peluang pasar, jangkauan pemasaran, minimnya promosi,literasi digital, hingga market riset.
“Ketidakkonsistenan dalam meng-update produk di dalam marketplace juga menjadi salah satu faktor. Jalur logistik dengan kurangnya infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas laut, darat, dan udara juga menyebabkan mahalnya biaya logistik dan mahalnya biaya pengiriman,” ucapnya.
Menurut Sri Mulyani masalah lain yang juga dihadapi para UMKM yakni pendampingan. Saat ini, banyak upaya pendampingan bagi UMKM untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan mereka, meningkatkan kualitas SDM, tata kelola, hingga manajemen perusahaan.
“Hambatan UMKM untuk bisa masuk pasar ekspor adalah masalah produksi. Para pelaku UMKM seringkali kesulitan untuk memenuhi standar produksi yang ditetapkan secara global, termasuk kapasitas produksinya yang belum secara berkesinambungan memenuhi permintaan global,” ungkapnya.
Terakhir masalah pemasaran. Dia menyebut terbatasnya informasi mengenai peluang pasar dan jangkauan pemasaran oleh UMKM dan minimnya kemampuan promosi hingga tingkat literasi digital dan keuangan untuk menembus pasar global.
"Ketidakkonsistenan dalam update produk marketplace menjadi salah satu faktor. Jalur logistik salah satu penghalang kurangnya infrastruktur transportasi logistik dan IT serta rendahnya konektivitas transportasi darat laut udara wilayah Indonesia menyebabkan meningkatnya dan mahalnya biaya logistik dan lamanya pengiriman," ucapnya.
Selain itu, Sri Mulyani menyebut investasi pemerintah bidang infrastruktur dan UU Cipta Kerja akan memberi kemudahan berusaha, menjadi bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini juga memberikan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan dukungan dalam penyediaan dana melalui perbankan dan lembaga keuangan.
“Pemerintah berharap UMKM dapat melakukan penetrasi di pasar global, ini bukan sesuatu yang muskil. Melalui berbagai upaya makan UMKM diharapkan akan memiliki kepercayaan diri, pengetahuan, dan siap berkompetisi di pasar global,” ucapnya.