Firma riset investasi AS, New Constructs, melangkah lebih jauh dalam sebuah catatan pada pekan lalu. Pihaknya mengatakan bahwa bahkan pada penilaian 52 miliar dolar AS yang diantisipasi, harga itu terlalu tinggi mengingat kurangnya pengalaman manufaktur Rivian dan persaingan yang ketat di pasar kendaran listrik, menyebut bahwa saham itu bernilai paling tinggi 13 miliar dolar AS.
Penjualan kendaraan listrik tercatat mengalami kenaikan di Cina dan Eropa, tetapi tumbuh lebih lambat di AS. Hal ini terjadi karena pemerintah negara adidaya itu mengumumkan target untuk menghentikan mobil berbahan bakar gas dan diesel secara bertahap, guna memenuhi target perubahan iklim dan konsumen menjadi lebih sadar lingkungan.
Tetapi persaingan di sektor EV juga meningkat dengan cepat karena perusahaan otomitif besar seperti, Ford, GM, BMW, dan Volkswagen mengerahkan kekuatan finansial mereka yang besar untuk mengejar Tesla. Rivian juga menghadapi pendatang baru kendaraan kistrik dalam bentuk perusahaan seperti Lucid dari California atau Nio dari Cina.
Kendaraan listrik Rivian akan bersaing langsung dengan Hummer EV baru dari GM, Cybertruck Tesla yang direncanakan, hingga F-150 Lightning Ford.
Rivian pernah dilanda publisitas buruk menjelang IPO, ketika Wall Street Journal melaporkan bahwa mantan wakil presiden penjualan perusahaan itu, Laura Schwab mengajukan gugatan yang menyebut bahwa ia dipecat atas apa yang diduga sebagai diskriminasi gender. Ia juga mengatakan bahwa telah menyampaikan kekhawatiran tentang perusahaan yang menurunkan harga kendaraannya, masalah kualitas manufaktur, dan target pengiriman yang tidak realistis.
Pickup R1T Rivian memiliki harga mulai dari 67.500 dolar AS. Sebuah R1T dengan jangkauan lebih dari 400 mil akan tersedia pada Januari. Sementara, R1S mulai dari 70.000 dolar AS dan memiliki jangkauan 316 mil.
Keduanya mampu berakselerasi dari nol hingga 60 mil per jam dalam tiga detik. Menurut dokument IPO, Rivian memiliki sekitar 55.400 produk preorder untuk model R1T dan R1S di AS dan Kanada pada akhir Oktober.
Rivian diharapkan dapat meningkatkan produksi kendaraan menjadi 150.000 per tahun, yang tercatat merupakan kapasitas maksimum saat ini. Menurut laporan, pada ahir 2023, kapasitas pabrik perusahaan ini akan ditingkatkan menjadi 200.000 kendaraan.
Rivian mengikuti jejak Tesla dengan menjual kendaraan secara langsung ke pelanggan. Perusahaan menghilangkan kebutuhan akan jaringan dealer dan dengan membangun ‘jaringan’ pengisian cepat sendiri.
Didirikan pada 2009 oleh Robert J. Scaringe, Rivian pada awalnya direncanakan sebagai perusahaan pembuat mobil sport yang efisien. Namun, pada 2012, perusahaan ini mulai beralih untuk fokus memproduksi jenis kendaraan truk dan SUV.
Scaringe yang menjadi CEO Rivian menjelaskan dalam prospektus IPO bahwa memiliki obsesi seumur hidup dengan mobil. Ia mengatakan sejak kecil hingga beranjak dewasa kerap memperbaiki mobil di garasi tetangga.
“Saya memiliki alat di bawah tempat tidur saya, kaca depan di lemari saya, dan bagian-bagian mesin di meja saya,” kata Scaringe, menceritakan masa kecilnya.