Senin 20 Dec 2021 19:51 WIB

Rumput Laut Mendunia, LPEI Resmikan Desa Devisa Pertama di Indonesia

LPEI dorong peningkatan daya saing ekspor melalui Desa Devisa Rumput Laut

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Petani memanen rumput laut, (ilustrasi).  Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berupaya mendorong peningkatan daya saing ekspor melalui program Desa Devisa Rumput Laut.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petani memanen rumput laut, (ilustrasi). Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berupaya mendorong peningkatan daya saing ekspor melalui program Desa Devisa Rumput Laut.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berupaya mendorong peningkatan daya saing ekspor melalui program Desa Devisa Rumput Laut. Adapun program ini merupakan pertama di Indonesia yang berada di Desa Kupang, Sidoarjo, Jawa Timur.

Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U Norhadi mengatakan Desa Kupang yang menghasilkan rumput laut, ikan bandeng, dan udang tersebut memiliki komoditas rumput laut merah Gracilaria Sp sebagai komoditas unggulan desa. Pada 2020, hasil produksi dari petani rumput laut yang tergabung dalam Koperasi Sumber Mulyo 5758 sebanyak 4.800 ton atau rata-rata produksi dari setiap anggota koperasi sebanyak 6,8 ton per tahunnya.

Baca Juga

"Dengan mengikuti program Desa Devisa LPEI maka sebanyak 59 petani rumput laut, yang saat ini telah menjadi anggota Koperasi Sumber Mulyo 5758 Desa Kupang, akan mampu meningkatkan produksi dan siap menjadi eksportir rumput laut secara mandiri dalam satu tahun mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (201/2).

Rumput laut merah memiliki manfaat sebagai pengental dan pembuatan gel untuk produksi agar-agar, kolagen, karagenan dan alginat bagi sektor industri atau sektor makanan minuman. Adapun wilayah yang strategis dengan mempertimbangkan aspek geografis, iklim tropis dan terletak di perairan dangkal, menjadikan budi daya rumput laut sebagai komoditas primadona bagi masyarakat setempat.

Hasil produksi rata-rata rumput laut mencapai 10.113 ton per tahun atau 1,4 persen dari total produksi rumput laut di Jawa Timur. “LPEI menyiapkan program yang terintegrasi dan terpadu untuk membangun dan meningkatkan kapasitas para petani rumput laut, anggota dan pengurus Koperasi Sumber Mulyo,” ucapnya.

Menurutnya bentuk pelatihan dan pendampingan yang diberikan LPEI antara lain manajemen koperasi, teknik budidaya dan pengolahan, pemasaran, perluasan akses pasar, perijinan ekspor, sertifikasi, dan penyusunan laporan keuangan. “Dengan menghasilkan produk berstandar ekspor diharapkan akan memiliki nilai tambah bagi para petani rumput laut di Desa Kupang dan pada gilirannya peningkatan kesejahteraan serta ekonomi pun akan dirasakan oleh masyarakat sekitar,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement