Manda meyakini, setelah pandemi Covid-19, akan makin banyak orang akan menggunakan blockchain untuk menyimpan data informasi medis dan melacak barang dengan benar. Contohnya konsentrator oksigen atau tangki oksigen. "Saya pikir ini meningkatkan ke percayaan orang tentang implementasi blockchain dengan sektor lainnya," katanya.
Selain untuk menyimpan data informasi medis dan melacak barang, blockchain juga berpotensi dapat digunakan untuk terus diperluas ke asuransi dan penjualan vitamin maupun obat-obatan.
"Saya percaya pemerintah di beberapa negara di dunia, mulai menekankan digitalisasi sistem pelayanan kesehatan untuk memberikan layanan yang lebih baik. Termasuk, mencegah lonjakan kasus Covid-19 lagi," kata dia.
Tokocrypto bersama TokoCare pun telah membantu regulator Indonesia, untuk secara khusus mengelola untuk melacak tangki oksigen. Karena Indonesia sempat mengalami krisis tangki oksigen. Kerja sama ini memanfaatkan blockchain untuk melacak tangki oksigen. Manda menyampaikan, dengan konsep transparansi yang diusung blockchain, seseorang dapat memiliki keyakinan bahwa tangki oksigen dikirim ke pihak yang tepat.
Fokus di kemanusiaan
Pemanfaatan teknologi blockchain ternyata saat ini juga mulai banyak dijadikan solusi berbagai masalah kemanusiaan. Di berbagai belahan dunia, CEO of Switchnovate and Senior Blockchain Advisor of Tembusu Partners, Chia Hock Lai, mengungkapkan, saat ini program pangan dunia telah menggunakan teknologi blockchain untuk memberikan identitas digital kepada pengungsi.
Tidak hanya itu, pengungsi juga diizinkan memiliki identitas digital ketika meninggalkan negara tempat mereka mengungsi. "Mereka tidak memiliki dokumen identitas sama sekali. Jadi, teknologi blockchain memberi mereka identitas," ujar Lai.
Ia melanjutkan, teknologi blockchain juga memungkinkan pengungsi mendapatkan voucher digital dari Perserikatan Bangsa-Bang sa (PBB). Sehingga, mereka dapat menggunakannya untuk membeli kebutuhan mereka.
Program lainnya adalah food trust program oleh IBM yang diterapkan ke Walmart. Program ini me mungkinkan keamanan makan an dilacak secara efektif, sehingga jika ter jadi keracunan makanan sese orang dapat dengan mudah dan ham pir seketika mengidentifikasi sum ber keracunan makanan tersebut.
"Kerusakan dapat diminimali sasi daripada seperti menunggu beberapa hari untuk mengetahui sumber pencemaran. Dengan penggunaan teknologi blockchain, kita dapat menemukan informasi dalam hitungan detik," kata dia.